
ADVERTISEMENT
Seekor kura-kura raksasa yang terancam punah sukses menetaskan telur pertamanya di usia sekitar 100 tahun, sekaligus menjadi induk tertua dalam spesiesnya.
ADVERTISEMENT
Telur tersebut ditetaskan oleh tim Kebun Binatang Philadelphia dari seekor kura-kura tua Santa Cruz Galapagos (Chelonoidis niger porteri) bernama Mommy. Usia pastinya tidak diketahui, tapi Mommy sudah berada di Kebun Binatang Philadelphia selama lebih dari 90 tahun.
Mommy merupakan bagian dari program penangkaran di kebun binatang AS untuk membantu melindungi subspesies kura-kura C. niger porteri. Ia akhirnya bisa bereproduksi untuk pertama kalinya setelah kawin dengan seekor jantan bernama Abrazzo yang juga berusia sekitar 100 tahun.
Abrazzo pindah ke Philadelphia pada tahun 2020 setelah sebelumnya tinggal di Kebun Binatang dan Taman Riverbanks di California Selatan yang berhasil mengembangbiakkan kura-kura Santa Cruz Galapagos pada tahun 2019.
Setelah kawin, Mommy bertelur 16 butir pada November 2024. Para penjaga mengambil telur-telur itu dan menaruhnya dalam inkubator buatan. Seperti kebanyakan kura-kura dan penyu, jenis kelamin kura-kura Galapagos yang baru menetas ditentukan oleh suhu saat telur diinkubasi.
ADVERTISEMENT
Suhu di bawah 28 derajat Celsius menghasilkan kura-kura jantan, sedangkan suhu di atas 29,5 derajat Celsius menghasilkan kura-kura betina. Para penjaga menaruh setengah telur di suhu untuk kura-kura jantan, dan setengahnya lagi suhu betina. Namun, sejauh ini hanya telur betina yang menetas.
“Sebelum menetas, hanya ada 44 ekor kura-kura raksasa Western Santa Cruz di semua kebun binatang AS, jadi tambahan terbaru ini merupakan garis keturunan genetik baru dan bantuan yang sangat dibutuhkan untuk populasi spesies tersebut,” ujar Ashley Ortega, petugas yang mengoordinasikan Rencana Kelangsungan Hidup Spesies Kura-kura Galapagos di Kebun Binatang Gladys Poter di Texas,
Di rumah aslinya di Kepulauan Galapagos, kura-kura Santa Cruz Galapagos Barat adalah spesies terancam punah. Di seluruh kebun binatang AS, jumlahnya tersisa kurang dari 50 ekor. Ini adalah pertama kalinya Kebun Binatang Philadelphia menetaskan kura-kura Santa Cruz Galapagos sepanjang sejarah lebih dari 150 tahun.
ADVERTISEMENT
“Ini adalah tonggak penting dalam sejarah Kebun Binatang Philadelphia, dan kami sangat gembira dapat berbagi betina ini dengan kota, wilayah, dan dunia,” papar Jo-Ella Mogerman, presiden dan CEO Kebun Binatang Philadelphia sebagaimana dikutip Live Science. “Mommy tiba di Kebun Binatang pada 1932, yang berarti siapa pun yang telah mengunjungi Kebun Binatang selama 92 tahun terakhir kemungkinan besar telah melihatnya.”
Kura-kura Santa Cruz Galapagos Barat merupakan subspesies kura-kura Galapagos. Hewan raksasa ini merupakan spesies kura-kura terbesar di Bumi. Menurut San Diego Zoo Wildlife Alliance, kura-kura jantan biasanya memilih tubuh lebih besar daripada betina, tumbuh hingga sekitar 1,8 meter, dengan berat mencapai 260 kilogram.
Aktivitas manusia di Kepulauan Galapagos telah membunuh beberapa spesies kura-kura dan membawa kura-kura Santa Cruz Galapagos Barat ke ambang kepunahan. Secara historis, para pelaut mengurangi jumlah kura-kura dengan memburu dan mengambil dagingnya.
ADVERTISEMENT
Manusia juga telah mengganggu habitat kura-kura Galapagos, dan memperkenalkan spesies invasif seperti kambing ke pulau tersebut. Kambing membuat sumber makanan kura-kura berkurang. Manusia juga membawa kucing dan tikus ke habitat kura-kura Galapagos, di mana hewan-hewan tersebut memangsa telur kura-kura.
Kura-kura Galapagos dan reptil lainnya diketahui mampu bereproduksi sepanjang hidup mereka setelah mencapai dewasa, sehingga mereka dapat terus berkembang biak hingga usia tua. Peneliti tidak yakin berapa lama kura-kura Galapagos dapat hidup, tapi satu ekor dari spesies tersebut tercatat dapat hidup mencapai usia 171 tahun.